TUGAS QUIS PERENCANAAN WPT
NAMA : WIDODO
NPM : E1I013021
1. MATRIKS
MATRIKS KESESUAIAN BUDIDAYA PERIKANAAN TAMBAK PROVINSI BENGKULU
DANKESESUAIAN LAHAN UNTUK WISATA BAHARI
Lahan yang digunakan di Kota
Bengkulu adalah lahan perairan dan daratan. Berdasarkan RTRW Kota Bengkulu
tahun 2002 konsep pengem bangan pemanfaatan ruang di KecamatanPesisir Kota
Bengkulu terdiri atas: kawasanlindung/konser vasi, pariwisata, perdagangan,
industri, pergudangan dan permukiman. Berdasarkan obser vasi lapangan
pengembangan pemanfaatan ruang di daerah pesisir Kota Bengkulu telah banyak
yang beralih fungsi, seperti yang.
Kesesuaian Lahan Budidaya
Perikanan Tambak
Pada prinsipnya lahan yang akan
digunakan untuk budidaya perikanantambak harus memenuhi persyaratanfisika,
kimia, biologis, teknis, sosialekonomi, higienis dan legal. Gunamendapatkan
lahan yang memenuhipersyaratan tersebut, ada 4 aspekutama yang perlu
diperhatikan sebagai kriteria dalam penentuan lokasi tambak yaitu aspek
ekologis, aspek tanah,aspek biologis dan aspek sosial. Keempat aspek tersebut
menjadi unsur pendukung pengembangan usahaperikanan tambak di pesisir KotaBengkulu
dan hal tersebut dijadikan sebagai dasar penilaian dalam merancang model
kesesuaian lahan.
Kesesuaian Lahan Pariwisata Bahari
Alokasi spasial untuk
kesesuaian lahan pariwisata dilakukan melalui analisa beberapa faktor yang memengaruhi
kesesimian lahan, faktor-faktor yang dapat dianalisa adalah 1)Keterlindungan
perairan, faktor inimemperhatikan keberadaan terumbukarang sebagai pelindung
danpemecah ombak di perairan wilayahpesisir, daerah teluk dan perairan yangterlindung
pulau yang besar ombakdan arusnya relatif rendah dan tenang.2) Wilayah
konservasi atau Jalur hijaupantai, faktor ini memperhatikankeberadaan hutan
mangrove dan sumberdaya alam pesisir lainnya yangperlu dilestarikan. 3) Masalahpencemaran,
4)Aksesbilitas faktor ini memperhatikan sarana/prasarana,jaringan jalan dan
bentuk pantai.Berdasarkan faktor-faktor yang harusdianalisis tersebut variabel
yangdijadikan dasar dalam merancang model spasial untuk pengembangan usaha
pariwisata bahari (renang dan rekreasi pantai) di Kota Bengkulu.
2. DAYA DUKUNG
Menurut Soerjani et al. (1987),
pengertian daya dukung lingkungan adalah batas teratas dari pertumbuhan suatu
populasi saat jumlah populasi tidak dapat didukung lagi oleh sarana, sumber
daya dan lingkungan yang ada. Menurut Khana dalam KLH (2010) daya dukung lingkungan dapat
didefinisikan sebagai kemampuan untuk mendapatkan hasil atau produk di suatu
daerah dari sumber daya alam yang terbatas dengan mempertahankan jumlah dan
kualitas sumberdayanya.
Sesuai dengan pengertian di atas,
dapat disimpulkan bahwa daya dukung lingkungan tidak hanya diukur dari
kemampuan lingkungan dan sumberdaya alam dalam mendukung kehidupan manusia,
tetapi juga dari kemampuan menerima beban pencemaran dan bangunan.
Menurut UU No. 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Lingkungan Hidup adalah kesatuan
ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia
dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan
perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
Pengertian (Konsep) dan Ruang
Lingkup Daya Dukung Lingkungan Menurut UU No. 23/ 1997, daya dukung lingkungan
hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia,
makhluk hidup lain, dan keseimbangan antarkeduanya. Menurut Soemarwoto (2001),
daya dukung lingkungan pada hakekatnya adalah daya dukung lingkungan alamiah,
yaitu berdasarkan biomas tumbuhan dan hewan yang dapat dikumpulkan dan
ditangkap per satuan luas dan waktu di daerah itu. Menurut Khanna (1999), daya
dukung lingkungan hidup terbagi menjadi 2 (dua) komponen, yaitu kapasitas
penyediaan (supportive capacity) dan
kapasitas tampung limbah (assimilative
capacity).
Definisi Daya Dukung Lingkungan/Carrying Capacity yang lain adalah
sebagai berikut:
a. Jumlah
organisme atau spesies khusus secara maksimum dan seimbang yang dapat didukung
oleh suatu lingkungan
b.Jumlah
penduduk maksimum yang dapat didukung oleh suatu lingkungan tanpa merusak
lingkungan tersebut
c. Jumlah
makhluk hidup yang dapat bertahan pada suatu lingkungan dalam periode jangka
panjang tampa membahayakan lingkungan tersebut
d. Jumlah
populasi maksimum dari organisme khusus yang dapat didukung oleh suatu
lingkungan tanpa merusak lingkungan tersebut
e.. Rata-rata
kepadatan suatu populasi atau ukuran populasi dari suatu kelompok manusia
dibawah angka yang diperkirakan akan meningkat, dan diatas angka yang
diperkirakan untuk menurun disebabkan oleh kekurangan sumber daya. Kapasitas
pembawa akan berbeda untuk tiap kelompok manusia dalam sebuah lingkungan tempat
tinggal, disebabkan oleh jenis makanan, tempat tinggal, dan kondisi sosial dari
masing-masing lingkungan tempat tinggal tersebut.
Dengan
demikian, daya dukung lingkungan hidup terbagi menjadi dua komponen yaitu
kapasitas penyediaan (supportive capacity)
dan kapasitas tampung limbah (assimilative
capacity).
referensi :
Analisis Kesesuaian Lahan Wilayah ... (Yulian, dkk.). UNIB.Bengkulu.





No comments:
Post a Comment