Sunday, 27 December 2015


TUGAS QUIS PERENCANAAN WPT
NAMA : WIDODO
NPM : E1I013021
1. MATRIKS


MATRIKS KESESUAIAN BUDIDAYA PERIKANAAN TAMBAK PROVINSI BENGKULU DANKESESUAIAN LAHAN UNTUK WISATA BAHARI
Lahan yang digunakan di Kota Bengkulu adalah lahan perairan dan daratan. Berdasarkan RTRW Kota Bengkulu tahun 2002 konsep pengem bangan pemanfaatan ruang di KecamatanPesisir Kota Bengkulu terdiri atas: kawasanlindung/konser vasi, pariwisata, perdagangan, industri, pergudangan dan permukiman. Berdasarkan obser vasi lapangan pengembangan pemanfaatan ruang di daerah pesisir Kota Bengkulu telah banyak yang beralih fungsi, seperti yang.





Kesesuaian Lahan Budidaya Perikanan Tambak
Pada prinsipnya lahan yang akan digunakan untuk budidaya perikanantambak harus memenuhi persyaratanfisika, kimia, biologis, teknis, sosialekonomi, higienis dan legal. Gunamendapatkan lahan yang memenuhipersyaratan tersebut, ada 4 aspekutama yang perlu diperhatikan sebagai kriteria dalam penentuan lokasi tambak yaitu aspek ekologis, aspek tanah,aspek biologis dan aspek sosial. Keempat aspek tersebut menjadi unsur pendukung pengembangan usahaperikanan tambak di pesisir KotaBengkulu dan hal tersebut dijadikan sebagai dasar penilaian dalam merancang model kesesuaian lahan.




Kesesuaian Lahan Pariwisata Bahari
Alokasi spasial untuk kesesuaian lahan pariwisata dilakukan melalui analisa beberapa faktor yang memengaruhi kesesimian lahan, faktor-faktor yang dapat dianalisa adalah 1)Keterlindungan perairan, faktor inimemperhatikan keberadaan terumbukarang sebagai pelindung danpemecah ombak di perairan wilayahpesisir, daerah teluk dan perairan yangterlindung pulau yang besar ombakdan arusnya relatif rendah dan tenang.2) Wilayah konservasi atau Jalur hijaupantai, faktor ini memperhatikankeberadaan hutan mangrove dan sumberdaya alam pesisir lainnya yangperlu dilestarikan. 3) Masalahpencemaran, 4)Aksesbilitas faktor ini memperhatikan sarana/prasarana,jaringan jalan dan bentuk pantai.Berdasarkan faktor-faktor yang harusdianalisis tersebut variabel yangdijadikan dasar dalam merancang model spasial untuk pengembangan usaha pariwisata bahari (renang dan rekreasi pantai) di Kota Bengkulu.


2. DAYA DUKUNG

Menurut Soerjani et al. (1987), pengertian daya dukung lingkungan adalah batas teratas dari pertumbuhan suatu populasi saat jumlah populasi tidak dapat didukung lagi oleh sarana, sumber daya dan lingkungan yang ada. Menurut Khana dalam  KLH (2010) daya dukung lingkungan dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk mendapatkan hasil atau produk di suatu daerah dari sumber daya alam yang terbatas dengan mempertahankan jumlah dan kualitas sumberdayanya.
Sesuai dengan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa daya dukung lingkungan tidak hanya diukur dari kemampuan lingkungan dan sumberdaya alam dalam mendukung kehidupan manusia, tetapi juga dari kemampuan menerima beban pencemaran dan bangunan.
Menurut UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
Pengertian (Konsep) dan Ruang Lingkup Daya Dukung Lingkungan Menurut UU No. 23/ 1997, daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia, makhluk hidup lain, dan keseimbangan antarkeduanya. Menurut Soemarwoto (2001), daya dukung lingkungan pada hakekatnya adalah daya dukung lingkungan alamiah, yaitu berdasarkan biomas tumbuhan dan hewan yang dapat dikumpulkan dan ditangkap per satuan luas dan waktu di daerah itu. Menurut Khanna (1999), daya dukung lingkungan hidup terbagi menjadi 2 (dua) komponen, yaitu kapasitas penyediaan (supportive capacity) dan kapasitas tampung limbah (assimilative capacity).
 
Definisi Daya Dukung Lingkungan/Carrying Capacity yang lain adalah sebagai berikut:
    a.  Jumlah organisme atau spesies khusus secara maksimum dan seimbang yang dapat didukung oleh suatu lingkungan
        b.Jumlah penduduk maksimum yang dapat didukung oleh suatu lingkungan tanpa merusak lingkungan tersebut
    c.   Jumlah makhluk hidup yang dapat bertahan pada suatu lingkungan dalam periode jangka panjang tampa membahayakan lingkungan tersebut
 d. Jumlah populasi maksimum dari organisme khusus yang dapat didukung oleh suatu lingkungan tanpa merusak lingkungan tersebut
    e..  Rata-rata kepadatan suatu populasi atau ukuran populasi dari suatu kelompok manusia dibawah angka yang diperkirakan akan meningkat, dan diatas angka yang diperkirakan untuk menurun disebabkan oleh kekurangan sumber daya. Kapasitas pembawa akan berbeda untuk tiap kelompok manusia dalam sebuah lingkungan tempat tinggal, disebabkan oleh jenis makanan, tempat tinggal, dan kondisi sosial dari masing-masing lingkungan tempat tinggal tersebut.

Dengan demikian, daya dukung lingkungan hidup terbagi menjadi dua komponen yaitu kapasitas penyediaan (supportive capacity) dan kapasitas tampung limbah (assimilative capacity).

referensi :
Analisis Kesesuaian Lahan Wilayah ... (Yulian, dkk.). UNIB.Bengkulu. 
Jembatan4.blogspot.com

Friday, 25 December 2015



Biologi laut yakni ilmu pengetahuan tentang kehidupan biota laut, berkembang begitu cepat untuk mengungkap rahasia kehidupan berbagai jenis biota laut yang jumlah jenisnya luar biasa besarnya dan keanekaragaman jenisnya luar biasa tingginya. Tingginya keanekaragaman jenis biota di laut barangkali hanya dapat ditandingi oleh keanekaragaman jenis biota di hutan hujan tropik di darat. Tidak kurang dari 833 jenis tumbuh-tumbuhan dilaut (alga, lamun dan mangrove), 910 jenis karang (Coelenterata), 850 jenis spon (Porifera), 2500 jenis kerang dan keong (Mollusca), 1502 jenis udang dan kepiting (Crustacea), 745 hewan berkulit duri (Echinodermata), 2000 jenis ikan ( Pisces), 148 jenis burung laut (Aves), dan 30 jenis hewan menyusui (Mammalia), diketahui hidup di laut. Di samping itu tercatat juga tujuh jenis penyu dan tiga jenis buaya (Reptilia). (Romimohtarto dan Juwana, 2005).
Secara geografi Indonesia merupakan suatu Negara kepulauan dengan kekayaan sumber daya alam laut yang berpotensi untuk dimanfaatkan secara lestari. Sumber daya alam laut tersebut antara lain terdiri atas berbagai jenis ikan, moluska,dan krustase. Masyarakat pesisir sejak lama telah memanfaatkan sumber daya alam laut tersebut sebagai sumber makanan, mineral, obat-obatan, dan energi (Romimohtarto dan Juwana, 2005).
Ekosistem di dasar laut tropis penyusun utamanya adalah biota laut penghasil kapur seperti kerang batu (Coral), Alga berkapur, Moluska, Sponge, Crustacea dan Polyhchaeta yang berasosiasi dengan biota-biota lain didalamnya seperti jenis ikan karang, Alga,Echinodermata dan Plankton. Oleh karena itu, untuk mengenal dan mengetahui kehidupan dari biota laut tersebut, maka dilakukanlah praktikum lapangan ini.
Maka dari itu kami melakukan pengamatan langsung kekayaan tersebut di pantai Linau Kuar.